BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam
kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang
membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit
daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk
sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada
bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak
- anak kecil. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama
pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa
susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat
dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. Tanda gejala
pasti yan g terjadi adalah timbulnya bercak-bercak putih pada bibir atau lidah,
suhu meningkat, bayi kadang menolak untuk minum atau menyusui bahkan kadan
dimuntahkan.
Sebenarnya oral
trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu
penyembuhan sekitar seminggu tapi jika sudah parah dan jika tidak diobati bisa
berkelanjutan sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan,
mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus.
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap
menyerang anak, yaitu: stomatitis apthosa, oral trush/moniliasis, dan stomatitis
herpetic.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan oral trush ?
2.
Apa saja penyebab dan
tanda gejala dari oral trush ?
3.
Bagaimana cara
mengatasi terjadinya oral trush ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang oral trush
2.
Untuk mengetahui
penyebab dan tanda gejala dari oral trush
3. Untuk
mengetahui cara mengatasi oral trush.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sebagian
besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan
tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan
lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering
terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang
sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua.
Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa
jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa,
yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi
sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang
disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di
lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek.
Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada
bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang
minum susu dengan botol atau dot
atau anak kecil yang menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan
kebersihannya. Misalnya: dot tersebut tidak pernah
direbus sehingga bakteri berkembang biak.. Seiring dengan bertambahnya usia,
angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan
antibiotik atau imunosupresif.
Oral trush juga dapat diartikan sebagai terinfeksinya
membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan
munculnya bercak-bercak
putih dan membentuk plak-plak
berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena
adanya iritasi gastrointestinal.
Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah
persalinan dan penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah,
individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah,
serta sering terjadi pada pasien
yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotic. Oral trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula
(Pengganti air Susu Ibu – PASI).
Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya
memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa
berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di
sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya
tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus. Juga
dapat menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga
akan berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat
mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan
Ada 3 jenis oral trush yang kerap
menyerang anak, yaitu:
1.
Stomatitis
apthosa
Sariawan ini
akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga
luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka
menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk
kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara
benar untuk mengurangi potensi luka.
2.
Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh
jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada
keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan
tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau
melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh
melebihi normal.
3. Stomatitis
herpetic
Disebabkan
virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan
ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh
sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa
terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan
jenis moniliasis.
2.2 Faktor penyebab
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur Candida albicans yang ditularkan
melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau
transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci
tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah
persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran
cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka
menimbulkan infeksi jamur.
Jamur Candida
albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau
pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara
cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral trush dan diare, sehingga
apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan
mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua
antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme
lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut
karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai
konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi
daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat
dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan
mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi,
dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
Sebagian besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali
saat melalui jalan lahir (ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa
menyadari adanya tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat
persalinan dan saat bayi anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur.
Antibiotik yang diminum ibu dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik
yang menjaga keseimbangan flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini
terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul.
Bayi yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering menderita
infeksi jamur akibat antibiotik yang diberikan pada ibunya selama operasi.
Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya kepada anda.
Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi bayi, dan
ini menyebabkan infeksi bergantian. Oleh karena itu sangat penting
memperhatikan kesehatan kulit payudara apabila bayi anda mengalami thrush.
2.3 Tanda dan gejala
Oral trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama
pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa endapan putih
tebal pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan
air hangat.
Oral
trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis. Stomatitis merupakan
inflamasi dan ulerasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitis
biasanya tidak mau makan atau minum.
Gejala
tersebut seperti, :
- Tampak bercak keputihan pada lidah dan atau sekitar mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan
- Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat
- Bayi kadang menolak untuk minum atau menyusu bahkan kadang akan dimuntahkan
- Mukosa mulut mengelupas
- Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
- Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
- gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
- Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
2.4 Diagnosa
Diagnosa oral
trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang
spesifik, yaitu :
1. Gejala trush
berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2. Lidah berwarna
kemerah-merahan.
3. Tampak bercak
keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4. Lesi multiple
(luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan
kemudian berdarah.
5. Pada pemeriksaan
laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.
2.5 Penatalaksanaan
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi lebih baik jika diberikan pengobatan dengan cara :
1. Bedakan dengan endapan susu pada mulut bayi
2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus
segera diobati dengan pemberian antibiotika berspektrum luas
3. Menjaga kebersihan mulut bayi dan puting susu
ibu.
4. Membersihkan daerah mulut bayi setelah makan
ataupun minum susu dengan air matang dan bersih. Apabila
oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga
kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi
frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar
sering minum.
5. Pada bayi yang minum susu dengan mengunakan
botol, harus mengunakan teknik steril, dalam membersihkan botolnya sebelum digunakan,
yaitu bisa dengan mencuci bersih botol dan dot susu,
setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika
botol tahan rebus) sebelum dipakai.
6. Pemberian terapi pada bayi yaitu :
a. 1 ml larutan nystatin (100.000) unit 4x/hari dengan interval 6 jam. Larutan diberikan
dengan lembut dan hati-hati agar tidak meyebar luas ke rongga mulut
b. Gentian violet 3x/hari
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Oral trush adalah radang
mulut (pada bibir atau lidah). Bisa juga diartikan terinfeksinya membrane
mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak
- bercak putih dan membentuk plak - plak berkeping di mulut.
2. Tanda
dan gejala dari oral trush antara lain seperti: adanya bercak-bercak keputihan
pada bibir atau lidah, meningkatnya suhu tubuh, bayi kadang menolak untuk minum
atau menyusu bahkan kadang
dimuntahkan, rewel.
3. Penatalaksanaannya bisa dengan menjaga
kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu, pemberian antibiotika bila infeksi berasal dari ibu, dan bila bayi minum susu
dengan menggunakan botol agar dijaga kebersihan botol sebelum digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/asuhankebidanandenganoraltrush/.tgl:
30/03/2012. Jam : 12.45 wib.
Sudarti.2010.kelainan
dan penyakit pada bayi dan anak.Yoyakarta : Nuha Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar